Sinopsis dan Review Lost Track of Time: Memperbaiki Masa Lalu Saat Waktu Berbalik

Belakangan ini, jagad drama China diserbu cerita-cerita xianxia. Sebutlah Immortal Samsara, Love Between Fairy and Devil, The Blue Whisper, dan lain-lain. 

Buat kalian penggemar Cdrama atau drama China yang bosan dengan tema xianxia, drama Lost Track in Time atau Waktu yang Terlupakan ini mungkin bisa jadi pilihan. 

Kalau kalian suka drama politik dengan adu taktik, langsung saja simak reviewnya, yuk!


review lost track of time


Judul asli: 覆流年 / Fu Liu Nian
Judul lain: Lost Track of Time, Waktu yang Terlupakan (WeTV)
Genre: Historical, romance, revenge
Episodes: 30
Broadcast network: Mango TV (Youtube), WeTV.
Broadcast period: 31 Agustus – 2 Oktober 2022



Pemain:
Xing Fei sebagai Lu Anran
Zhai Zilu sebagai Mu Chuan
Jing Chao sebagai Mu Ze



Kru:
Sutradara: Yi Jun (sutradara Bloody Romance)
Screenwriter: Xu Yan (徐燕), Chen Yao (陈瑶), Tian Xue (田雪)
Produser: Tang Fan (produser The Lady in The Butcher’s House)
Stylist: Zeng Ming Hui
Diproduksi oleh: Mango TV, Impact Media


Sinopsis
Seorang gadis dari keturunan pedagang jatuh cinta pada Mu Ze, seorang pangeran yang berambisi menjadi kaisar. Dengan menggunakan kekayaan dan kekuasaan Keluarganya, Lu Anran mendudukkan Mu Ze ke takhta kaisar. Sayangnya, Mu Ze mengkhianati Lu Anran dengan menyingkirkan semua orang yang disayangi Lu Anran, termasuk membantai Keluarga Lu tanpa sisa.

 

lost track of time



Sakit hati, Lu Anran membakar dirinya. Namun, alih-alih tewas, Lu Anran menemukan dirinya kembali ke masa-masa sebelum dia bertemu Mu Ze. Dengan tekad membara, dia berniat menggagalkan masa depan yang tragis bagi Keluarga Lu.


Sayangnya, Lu Anran sadar, lawannya bukanlah lawan biasa. Lu Anran berusaha sekuat tenaga menghindar dari pernikahan dengan Mu Ze, termasuk dengan menukar dirinya dengan Lu Xinran di hari pernikahan. Namun, tentu Mu Ze tidak terima begitu saja dikibuli Lu Anran. Mereka pun kemudian adu taktik yang akhirnya mengorbankan banyak jiwa termasuk di antaranya ibu Lu Anran dan pelayan-pelayan setianya.

 

lost track of time
Lu Anran tak mampu menyelamatkan Lingxi (kanan) di dua kehidupan.


Untungnya, di kehidupan kedua ini, Lu Anran tidak berjuang sendiri. Mu Chuan, adik Mu Ze, ternyata menyimpan hati pada Lu Anran. Anran mengetahui niat hati Mu Ze saat melihat ukiran tersembunyi di gelang pemberian Mu Chuan. Ternyata, pangeran yang polos dan baik hati ini diam-diam menyukai Anran bahkan sejak kehidupan pertama dulu.


Mu Chuan berniat bersama dengan Anran, namun tantangan yang dia hadapi begitu besar. Dengan menggunakan nyawa ayah Anran sebagai ancaman, Mu Ze akhirnya mampu memaksa Anran menikahinya dengan status selir. Mu Chuan patah hati, begitu pula dengan Anran. Mu Ze sendiri meski berhasil mendapatkan Anran juga tidak merasa puas karena selirnya ini selalu bersikap dingin dan keras.

 

 

lost track of time
Mu Ze frustrasi karena tak mampu menyentuh hati Lu Anran.



Adu strategi politik pun kian memanas. Demi menyelamatkan Anran, Mu Chuan bersedia menerima surat perintah memimpin pasukan. Mu Ze dan Mu Lin (pangeran pertama) yang habis akal kemudian berusaha membunuh Kaisar di festival lentera. Untungnya, rencana ini gagal. Mu Lin tertangkap dan Mu Ze melarikan diri seraya menyandera Anran.

 

Tak kalah sadis, bapack ini mencungkil mata istrinya untuk diberikan kepada istri mudanya:


Tentu saja, pasukan Mu Ze tidak mampu menandingi pasukan kerajaan. Mu Ze tewas oleh anak panah. Meski demikian, dia ternyata menjaga Anran tetap aman. Dengan kematian Mu Ze ini, maka cita-cita Anran untuk mengamankan keluarganya juga terlaksana.

 

lost track of time
Kedamaian yang harus dibayar mahal

 



Review
 

lost track of time

 

Overall, konsep rebirth atau lebih tepatnya regresi ini merupakan konsep yang menarik untuk dituangkan ke cerita fiksi. Setiap orang pasti pernah mengkhayalkan bisa mengulang sejarah kehidupannya atau mengulang memilih agar tidak ada penyesalan. Konsep ini jadi terlihat menyolok di antara gempuran cerita xianxia yang sedang ngetren.


Dan menurut saya, eksekusi konsep ini cukup mulus. Tragedi demi tragedi di kehidupan pertama sangat menguras emosi, cukup untuk mendatangkan harapan agar Lu Anran mampu mencegah semua tragedi itu. Lanjut ke kehidupan kedua, banyak sekali twist yang membuat tercengang. Karakter Mu Ze dan Lu Anran benar-benar bertarung dengan sengit. Demikian juga karakter-karakter lain terutama di dalam harem yang benar-benar bersaing dengan sangat kotor. 

Daripada stres di harem mending cari yang manis-manis:

Drama Encounter (Song Hyegyo-Park Bogum)


Persaingan harem ini sebenarnya not a cup of my tea. Cuma kebrutalan perempuan-perempuan ini digabung dengan kelicikan Lu Anran benar-benar jadi combo yang meledak. Saya sangat tercengang dengan kelakuan Lu Anran yang meracuni dirinya sendiri, meminum ramuan sterilisasi kandungan, hingga berlutut di atas beling demi mencapai tujuannya. Lu Xinran sendiri tidak mau ketinggalan, berbagai taktik licik termasuk pura-pura gila dia gunakan. Sayangnya, di akhir hidupnya, Lu Xinran tetap harus menerima kenyataan kalau Mu Ze tetap tak mau mencintainya.

Dari segi casting, saya sangat tersihir dengan akting Zhai Zilu (disuarakan Gu Jianshan) sebagai Mu Chuan. Pangeran polos yang hobi bertani ini sungguh divisualkan dengan sangat baik. Kepolosan Mu Chuan, manisnya Mu Chuan, hingga berkali-kali patah hati bisa terasa dari akting Zhai Zilu ini.

 

lost track of time

 

 
Kalau Jing Chao, yang ini mah sudah tidak perlu diragukan lagi aktingnya sebagai bucin edan. Sudah pengalaman banget jadi bucin edan di Princess Silver soalnya 😂

Tapi gimana pun, karakter Mu Ze sudah amat sangat solid. Dengan latar belakang hanya lahir dari one night stand antara Kaisar dan salah satu dayang, Mu Ze sudah dianggap duri sejak lahir. Kaisar sama sekali tidak suka dengannya. Selir Liang yang menjadi ibu angkatnya bahkan memerintahkan Mu Ze untuk memberi arak beracun pada ibunya sendiri. Jadi, sangat dimaklumi karakter Mu Ze menjadi kasar dan cenderung brutal. 

 

lost track of time


 
So far, sosok Xing Fei sebagai Lu Anran membawakan karakter Lu Anran dengan cukup mulus. Memang sorot matanya sering kosong. Namun, menurut saya ini pas banget terutama waktu dia membuka bajunya di malam pengantin. Cocok banget itu buat memuluskan cara “Dia hanya akan mendapatkan mayat hidup”. 

 

lost track of time

 

Nah, salah satu faktor yang membuat akting para pemain semakin gemilang tentunya sutradara yang mumpuni. Nama Yi Jun sebagai sutradara akhirnya menyadarkan saya kenapa angstnya dapat banget. Ternyata sutradaranya juga menyutradarai drama Bloddy Romance yang penuh penderitaan 😢 

 

lost track of time
"Dia hanya akan mendapatkan mayat hidup."

lost track of time
Mu Chuan menemukan Anran yang dikubur hidup-hidup.


 
Soal kostum, berhubung stylistnya udah veteran, nggak heran sih kostumnya cukup terlihat proper. Zeng Minghui sebagai stylist sudah berpengalaman mengurus kostum drama besar seperti Ashes of Love, Immortal Samsara, Love and Redemption, Listening Snow Tower, dll.

 

lost track of time
Kostumnya cukup proper

 

Soal kecocokan sama sejarah saya nggak banyak ngomong soalnya bukan ranah saya. Lagian ini kerajaan fiktif. Kalau saya sih oke-oke aja.

 
Nah, yang paling mengganggu mata buat saya adalah art visualnya yang kayak editan drama tahun 80-90an. Gimana, ya, editannya terlihat kasar aja gitu. Terutama adegan sawah, pondok, padahal adegan-adegannya termasuk krusial, dialognya bagus, cuma settingnya itu kayak studio foto jadul banget dan ini buat saya mengganggu.


Ending

Biasanya penyakit drachin itu ceritanya muter sana-sini terus endingnya maksa atau terburu-buru. Gimana dengan Lost Track in Time ini?

Untungnya, ending Lost Track in Time ini cukup proper. Meski pada akhirnya Mu Chuan dan Lu Anran memang tidak bisa bersatu, ini sangat logis sebab di zaman kerajaan begitu, status sangat penting. Status Lu Anran sebagai janda Mu Ze tentu tidak akan serasi dengan status Mu Chuan sebagai Calon Kaisar Baru. Lagipula, kalau ujung-ujungnya Lu Anran kembali ke istana lagi, bukankah upayanya mencari kebebasan menjadi sia-sia?

 

lost track of time
Bahagia itu tak harus bersama

 

Bagaimana pun, saya suka dengan adegan terakhir di mana Mu Chuan minum bersama Lu Anran untuk terakhir kalinya. Visual terakhir tentang puisi Zhuang Zhou menutup drama ini secara bittersweet di mana Lu Anran bercerita tentang mimpi di mana dia bersama Mu Chuan dengan bebas dan riang.

 

lost track of time

 


Overall, drama ini direkomendasikan banget buat yang pengin ngerasain beban hidup, eh, maksudnya yang suka drama dengan cerita berat dan intrik politik. Buat yang suka drama romantis unyu, lebih baik cari drama lain saja.





lost track of time

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kedai Kopi Butter: Kafe Hits Denpasar Rasa Kopitiam Singapore

Sinopsis dan Review Drama China The Blood of Youth: Drama Paling Ditunggu Tahun Ini!

Ini Dia Pasar Termodern di Denpasar: Pasar Galang Ayu!